Hmm..
Dari judul di atas, saya tidak bermaksud mengolok-ngolok atau apa.
Rasa-rasanya sebagai seorang yang mengaku dewasa, sepantasnya saya tetap
mengapresiasi mereka. Tapi, lagi-lagi pertanyaan tersebut mengudara di otak
saya. Indonesia kalah lagi, kenapa?
Saya bukan komentator sepak bola, dan sama sekali tidak ahli dalam
hal tersebut. Sebagai seorang yang awam, saya hanya tahu bahwa kekalahan itu
terjadi karena kemampuan yang kurang optimal -bukan maksimal- atau lebih
tepatnya performa lawan yang lebih baik.
Better not say, saya paling benci adu penalti. Orang-orang
menyebutnya, skill itu cuman 10 persen sedangkan sisanya keberuntungan (sumber:
kabar burung). Kenapa keberuntungan sebesar itu?
Saya melihat permainan habis-habisan kedua tim. Saya sendiri tidak
tega melihat Indonesia digempur habis-habisan, atau pemain Malay*ia masuk ke
areal garuda muda. Tapi kenapa mereka tidak menutup mata seperti saya?
Berani. Bukankah itu jawabannya? Mereka berani menatap lawan,
berani menghadapi tantangan di depan mata untuk detik berikutnya. Apakah saya
memilikinya? Apakah kita, sebagai penonton memilikinya?
Benar saya pulang dengan kecewa. Tapi apakah mereka tidak lebih
kecewa? Meski saya tidak sepenuhnya paham benar, bukankah mereka telah
meluangkan sebagian masa menyenangkannya demi berlatih keras? kemudian harus
melawan tim dari negara lain dengan berbagai tekanan yang kita pun bahkan tidak
menyadarinya?
Jadi, point di sini adalah, kalau Indonesia kalah lagi, masalahkah
bagi kita? Kita hanya tidak menyukai Malay*ia karena sikap mereka yang wah
naudzubillah menjengkalkan rakyat NKRI. Jadi, kalau Indonesia kalah lagi
kecewakah kita? Jawabannya tentu ya, tidak perlu membohongi diri sendiri. Tapi
apabila kita mampu berpikir lebih, ini adalah sebuah permainan. Kemenangan adalah
bonus dari permainan tersebut. Tidak masalah kan kita tidak mendapatkan bonus
pertamanya? Yang terpenting adalah kita mampu melihat bukti kerja keras mereka
selama ini. Bahkan hingga beberapa menit terakhir -yang jelas saya benci-
tersebut.
Namun bukan berarti kekalahan itu tidak berarti. Kalau mau bijak,
maka berusahalah lebih keras lagi. Temukan cara yang lebih baik lagi dari
sebelumnya agar penonton tidak hanya puas tapi juga mampu membawa serta bonus.
Karena itu hadiah.
Siapa sih yang tidak mau hadiah?
nb. Indonesia mungkin kalah malam ini. Tapi nanti? siapa
tahu. Yang penting, perjuangan mereka untuk jatuh, bangkit, jatuh, dan
tetap bangkit itulah yang perlu kita apresiasi dan kita tiru =)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar