Kamis, 24 November 2011

That was sooo su*k -_-"

Seperti biasa, minggu-minggu ini, saya dan teman-teman disibukkan oleh tugas SPW (Studio Perencanaan Wilayah) dan kolokium. Hal ini tercermin dari kegiatan mereka sewaktu berkumpul di ruang baca jurusan dan membeli kue serta menghadap laptop (baca. kerja kelompok SPW). Sedangkan tak sedikit pula yang berdiri dan duduk tenang di ruang dosen lantai 2, ruang TA, depan ruang ketua & sekretaris jurusan, dan lain-lain dengan tak lupa membawa beberapa map yang berisi kertas-kertas hidup dan mati (baca. antri asistensi kolokium).
Saya?
Sebenarnya saya sudah menyiapkan materi malam sebelumnya.Lembur dari jam 12 malem sampai jam 4 pagi, sampai-sampai saya lupa ada piket kost (well, yeahh -_-"). Karena hari ini saya berencana untuk menghadap 2PM. Tapi saya lupa, kalo beliau ada presentasi 2 hari ini. Sayang sekali. Saya kemudian memutuskan untuk menghabiskan waktu di ruang baca, entah untuk mencari buku dan refrensi, atau browsing, atau menonton video, atau bahkan bergosip. Menyenangkan.
Kemudian waktu menunjukkan pukul setengah 2 dimana setengah jam lagi saya ada kelas. Baiklah, karena saya seorang muslim, saya menunaikan ibadah sholat. Nahh, selesai sholat, betapa kagetnya saya ketika saya menemukan sosok 2PM sedang menunaikan ibadah di depan saya tepat. Gaswat. Segera dengan tergesa saya mengenakan sepatu dan kembali ke ruang baca. Saya berencana untuk mengambil kunci loker yang saya titipkan bersama laptop ke seorang teman. Buru-buru saya berusaha membuka loker bernomor 12. Eng ing eng.
Apa yang terjadi sodara2???
Loker tidak bisa dibuka. Sial. Saya coba berkali-kali. Tetap tidak terbuka. Setengah panik, saya pun berpikir kalau saya salah mengambil kunci. Saya memulai kegiatan mencari saya di bawah buku, di dekat lemari, di atas tumpukan rak skripsi, atau bahkan di bawah pantat teman. Tapi apa daya, nihil.
Akhirnya saya berhasil membujuk teman saya yang sebut saja ia Retno untuk melakukan berbagai upaya membuka loker. Tadaaa..
Entah kekuatan apa yang ia miliki, loker terbuka. Tapi...
ENG ING ENG.
Di dalam loker hanya ada tas berwarna ungu dan satu tas lagi beserta map di bawahnya yang notabene bukan milik saya. Apa-apaan??? Sial sekali.
Akhirnya kami berusaha membuka satu per satu loker yang ada. Dan kebodohan oh sungguh bodoh sekali. Ternyata saya menaruh tas di loker nomor 9.
Sialnya...

2 komentar:

  1. hahahaha...
    tuh kan.. budeg dan bodoh..
    kamu sama retno golongan darah A lho..
    kok bakat bgt ngebobol loker orang,wkwkwkwk


    ingat: dont bikin malu kelompok golongan darah A -_-

    BalasHapus
  2. apaan sih lo nad..
    sial.
    korban di ruang baca tu bukan cuma saya aja kok, wekkks :p

    BalasHapus