Kuliah hari ini menyenangkan. Mungkin untuk mata kuliah ini sudah 2 kali mengadakan kuliah tamu alias pembicara dari luar (bukan dosen pwk). Siang ini perkuliahan diisi oleh seorang alumnus pwk ub yang sekarang sedang bekerja di Surabaya. Beliau adalah Bpk Zaky (entah bagaimana ejaannya) yang merupakan Kasie Pertamanan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya. Banyak hal yang beliau bagikan entah itu masalah dunia kerja dalam pemerintahan, etika birokrat, software khusus ciptaan pemkot surabaya untuk menilai good governance-nya, dan yang paling menarik perhatian saya adalah bagaimana wajah surabaya dapat berubah.
Saya sudah banyak mendengar dari berbagai sumber, bahwa Surabaya telah berkembang ke arah yang lebih baik terutama dalam segi lingkungan. Hal tersebut tidak lepas dari peran tangan dingin ibu kota alias Bu Risma selaku walikota. Bagaimana beliau mengubah lahan-lahan yang tidak produktif atau bahkan dalam peta guna lahan berwarna merah a.k.a perdagangan, menjadi hijau atau taman. Saya sering mendengar pula bahwa beliau adalah walikota yang mirip dengan Enrique Penelosa -mantan walikota Bogota Kolombia- yang memerangi reklame yang tidak perlu. Rasa-rasanya, Kota Surabaya menjadi lebih ramah terhadap manusia. Beliau adalah pemimpin yang kuat dan berideologi tinggi. Memang sepantasnya pemimpin suatu kota besar adalah mereka yang benar-benar ahli dalam perkotaan.
Terus terang hal itu mengagumkan. Bagaimana seorang wanita mampu mengubah dunia, at least kota, dan tetap berpegang teguh pada prinsipnya meski seringkali mendapat kecaman. Sebagai seorang yang awam sekaligus pelajar dalam hal tata kota, perubahan tersebut benar-benar luar biasa.
Hari ini saya mendapatkan informasi, bahwa bagaimana proses perjalanan masyarakat yang mulai saling bahu membahu melindungi lingkungannya. Hal tersebut bermula dari keberadaan TPS Keputih (kalau tidak salah) yang terpaksa ditutup lantaran -seperti biasa- adanya pembangunan perumahan elite oleh developer. Maka sejak itu terjadilah penumpukan sampah lantaran kapasitas penampungan TPA Benowo tidak sebanding dengan kuota sampah yang membludak. Maka sejak saat itu pemkot berupaya berbagai hal untuk menanganinya, hingga sampailah pada pemikiran untuk memberdayakan masyarakat dalam mengelola sampah. Kemudian, digelarlah lomba dalam penangan sampah tersebut dimana ternyata antusias masyarakat sangat baik. Hal tersebut berlangsung selama tujuh tahun, dan secara tidak langsung menumbuhkembangkan minat masyarakat dalam menanam pohon untuk kelestarian lingkungan. Tidak hanya itu, masyarakat juga mengelola bank sampah yang baru-baru ini digalakkan.
Demikian lah wajah Surabaya bisa berubah. Hebat.
she is so inspiring,,
BalasHapuswanna like her :D
hihi. olaha, mas Zaky ngasih materi to? yaapa kuliah by him? seru???
BalasHapuskalo yg tentang Bu Risma, emang hebat beliaunya. bisa membawa Surabaya mendapatkan award sebagai kota adipura (kalo ga salah, kalo salah ya dimaapkan yak). :)
erika,
BalasHapushehe, iya..
ngefans jadinya :D
mbak indah,
iya mbak.. seru. Bapaknya cerita2 tentang surabaya gitu, dari pengalaman beliau kerja di institusi, termasuk gmana bu risma waktu masih di dinas kebersihan dan pertamanan. tapi sayangnya, kayaknya bapaknya gak tertarik jadi walikota surabaya berikutnya.. *lhoh*