Senin, 14 November 2011

Taman Bungkul




disusun oleh:
Gitanandya Kartikasari 0910660008
Graita Purwitasari 0910663032
Lisa Pratiwi RM 0810660050
Nur Istiqamah 0810660012
Septian Hadi 0810663056
Ummu Rahayu 0910660074





BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Taman Bungkul Surabaya
     Dari segi sejarah Taman Bungkul merupakan tempat pemakaman salah satu wali yang berada di Surabaya, yakni Mbah Bungkul. Dari segi kenyamanannya tersedia jalur pedestrian yang memadai, tempat-tempat duduk untuk masyarakat, adanya taman air mancur sebagai tempat bersantai serta adanya tempat bermain buat para remaja. Dalam beberapa periode (mingguan & bulanan) di taman Bungkul selalu ada event, salah satu yang terkenal adalah car freeday, pengajian, ziarah, dan lain-lain.
  • Makam Bungkul merupakan pemakaman Islam yang sudah ada sejak Belanda belum menjajah Indonesia. Sejak tahun 1918, yakni masa pendudukan Belanda pemakaman di Bungkul ditutup dan dialihkan di Wonogiri–Wonokriti. Sebagian makam masih dipertahankan karena merupakan makam sesepuh Mbah Bungkul (Syekh Mahmud), mertua dari Sunan Giri, tokoh penyebar Islam dari Gresik.
  • Dilihat secara fisik area Bungkul terbagi menjadi dua, yaitu : makam Mbah Bungkul bagian belakang dan Taman Bungkul bagian depan yang difungsikan sebagai taman rekreasi dan olah raga masyarakat sekitar.
  • Makam Mbah Bungkul sendiri terdiri atas satu bangunan masjid dan pusara-pusara disamping masjid. Selain itu juga terdapat bangunan rumah yang perlu ditata ulang karena terkesan kotor. Kegiatan PKL juga terdapat di sekeliling makam Mbah Bungkul terutama pada bagian Belakang dari kawasan taman Bungkul itu.
  • Karakter bangunan yang terdapat didalamnya merupakan bangunan yang bercirikan bangunan Islam dengan dilengkapi gapura pada pintu masuknya. Ornamen-ornamennya juga mencirikan bangunan asal dari pembawa Islam dipulau Jawa yang diadaptasikan dengan arsitektur Jawa.




Gambar 1.1 Taman Bungkul Masa Lalu


Gambar 1.2 Taman Bungkul Saat Ini
Gambar 1.3 Sisi Makam Mbah Bungkul Saat Ini
Gambar 1.4 Sisi RTH Taman Bungkul Saat Ini




1.2 Fungsi Taman Bungkul Surabaya
     Taman Bungkul yang terletak di Jalan Raya Darmo mempunyai luasan 15.483m2 merupakan RTH (Ruang Terbuka Hijau) dan dapat dikatakan sebagai sarana publik space , karena jenisnya yang memadukan RTH soft (dominasi pohon) dan RTH hard (dominasi lahan terbangun). Keberadaannya sangat sentral bagi masyarakat Jalan Darmo bahkan lingkup Kota Surabaya. Hal ini dikarenakan berbagai element yang sangat menunjang keberadaannya mulai aktivitas masyarakat di dalamnya, sejarah, kenyamanan masyarakat yang berada disana, akses lingkungan, dan kondisi sosial.
      Vegetasi yang berada di Taman Bungkul ini rata-rata berupa pohon yang mempunyai tajuk kecil, sehingga tidak memiliki fungsi sebagai penyejuk namun lebih kepada fungsi pembatas jalan ataupun pengarah. Terdapat pula vegetasi non pohon berupa tanaman perdu dan bunga yang mengitari dan tersebar merata diberbagai tempat. Keberadaan vegetasi terutamanya di publik space perlu mendapatkan perhatian untuk meningkatkan kenyamanan dan keasrian bagi pengunjung. Karena Vegetasi yang berada di Taman Bungkul tidak bersifat peneduh sehingga cuacanya pada siang hari cukup panas. Tanaman peneduh yang dapat ditanam berupa pohon beringin yang mempunyai tajuk besar. Selain itu untuk memperindah visualisasi dengan vegetasi karakteristik menimbulkan aroma wangi antara lain; Cempaka (Michelia champaka L), Cempaka mulya (Michelia figo (lour.) spreng), Cendana (Santalum album L.), Cempoko gondok (Talauma candollii bl), vegetasi berbunga indah antara lain; Saga (Abrus precatorius L.), Akasia (Acacia sieberiana dc), Damar (Agathis dammara warb),Pakis haji (Alsophila glauca (bl.) j.sm), Buni (Antidesma bunius (L.)   ), Pinang (Areca catechu L.), Jambe rende (Areca pumila bl)
      Kondisi di Taman Bungkul yang clean and green dapat ditambahi vegetasi yang mempunyai bunga-bunga berwarna-warni seperti; Sumba kling (Bixa orellana L), Bugenvil (Bougainvillea glabra chois), Kaliandra (Calliandra haematocephala hassk), Kenanga (Canangium odoratum baill), Ketepeng cina (Cassia alata L.), Trengguli (Cassia fistula L.), Senting (Cassia laevigata willd).


Gambar 1.5 Vegetasi Taman Bungkul


BAB II
ISI

2.1 Konsep Taman Bungkul Surabaya
       Taman Bungkul merupakan taman yang berlokasi di area makam Sunan Bungkul sehingga taman ini dikonsep sebagai fasilitas bagi pengunjung makam tersebut. Taman Bungkul direvitaliasasi dengan konsep all-in-one entertainment park, yaitu taman yang difungsikan sebagai wadah berbagai jenis entertainment. Pada taman tersebut juga diangkat konsep sport dan education. Sebagai fasilitas dari wisata religi makam Sunan Bungkul, Taman Bungkul juga difungsikan sebagai taman religi.
        Konsep Taman Bungkul dapat dilihat pada desain-desain dan fasilitas yang terdapat di taman tersebut. Open stage pada Taman Bungkul dibangun sebagai perwujudan konsep entertainment. Berbagai pertunjukan seni sering digelar pada open stage tersebut. Pertunjukan seni dapat ditonton secara gratis oleh para pengunjung.


Gambar 2.1 Open Stage Taman Bungkul

       Konsep sport dibentuk dengan adanya lapangan olah raga voli, skater zone, dan BMX tack, dan jogging tack. Adanya fasilitas ini memungkinkan akses komunitas-komunitas terkait untuk menggunakan fasilitas tersebut. Fasilitas juga dapat diakses oleh pengunjung lainnya sehingga fasilitas tersebut berfisat publik. Zona olahraga tersebut didukung dengan adanya vegetasi-vegetasi sehingga penggguna lebih nyaman ketika berolahraga terutama jogging. Pada setiap hari minggu diselsenggarakan jalan pagi dan senam jasmani.


Gambar 2.2 Skater Zone Taman Bungkul

       Konsep education terlihat dengan adanya area bermain. Area tersebut terbagi menjadi area bermain anak-anak dan area bermain remaja. Fasilitas bermain anak-anak tersebut misalnya ayunan dan skate board. Fasilitas edukasi lainnya ialah adanya akses wi-fi atau hotspot.
         Sebagai ruang publik, Taman Bungkul dapat diakses oleh berbagai lapisan masyarakat dan usia. Hal tersebut terlihat dengan adanya fasilitas yang disediakan untuk berbagai umur dan adanya fasilitas untuk penyandang cacat. Fasilitas yang disediakan berupa jalur khusus penyandang cacat.
        Fasilitas-fasilitas lainnya yang terdapat di Taman Bungkul ialah adanya jalur pedestrian, toilet umum, penerangan, keran air siap minum, tempat duduk, telepon umum, plaza, dan food court. Pada taman tersebut terdapat fasilitas atraksi berupa kabut yang menyembur setiap pukul 12.00 WIB siang dari setiap pohon. Atraksi tersebut berlangsung selama sepuluh menit. Estetika Taman Bungkul dibentuk oleh elemen vegetasi dan air mancur.

2.2 Kondisi fisiologi, ekologi dan hidrologi Taman Bungkul Surabaya
         Taman Bungkul merupakan taman yang terdapat di Kota Surabaya. Iklim yang terdapat di Surabaya ialah iklim tropis savana dengan musim hujan dan musim kemarau. Suhu maksimum rata-rata Kota Surabaya ialah 31ºC sedangkan suhu minimum rata-rata ialah 26ºC. Curah hujan Kota Surabaya ialah 1500 mm per tahun.
       Selain itu Taman Bungkul digunakan sebagai penjaga kualitas lingkungan kota. Bahkan rindangnya taman dengan banyak buah dan biji-bijian merupakan habitat yang baik bagi burung-burung untuk tinggal, sehingga dapat mengundang burung-burung untuk berkembang. Taman Bungkul juga dapat berfungsi sebagai filter berbagai gas pencemar dan debu, pengikat karbon, pengatur iklim mikro. Pepohonan yang rimbun, dan rindang, yang terus-menerus menyerap dan mengolah gas karbondioksida (CO2), sulfur oksida (SO2), ozon (O3), nitrogendioksida (NO2), karbon monoksida (CO), dan timbal (Pb) yang merupakan 80 persen pencemar udara kota, menjadi oksigen segar yang siap dihirup warga setiap saat.
      Taman Bungkul mempunyai fungsi hidrologi didalamnya, dalam pembuatan taman harus juga diperhatikan pembuatan daerah resapan airnya. Pembuatan daerah resapan air tersebut berfungsi untuk mencegah terjadinya banjir pada saat musim hujan. Pada saat musim hujan air yang jatuh dapat meresapkedalam tanah dan dapat tersimpan untuk musim kemarau. Pepohonan melalui perakarannya yang dalam mampu meresapkan air ke dalam tanah, sehingga pasokan air dalam tanah (water saving) semakin meningkat dan jumlah aliran limpasan air juga berkurang yang akan mengurangi terjadinya banjir.
        Selanjutnya elemen pendukung lanskap sebagai standart taman kota yang ada di Taman Bungkul adalah :
  • Tempat duduk / kursi taman.
          - Untuk istirahat sejenak.
          - Tempat duduk dengan sesuatu untuk dipandang.
  • Elemen – elemen alam :
           Sifat air yang tenang di kolam apabila dikombinasikan dengan dengan pohon maka akan menghasilkan suasana yang tenang.
  • Kolam air / kolam air mancur
          - Kolam air mancur sebagai sarana bermain anak-anak.
          - Tepian kolam air mancur sebagai tempat duduk.

2.3 Kondisi Sosial Taman Bungkul Surabaya
          Taman Bungkul adalah satu dari sekian paru-paru kota (Ruang Terbuka Hijau) di Surabaya. Taman ini berlokasi di tengah-tengah kota yang tepat berhadapan dengan jalan protokol Kota Pahlawan serta digemari oleh masyarakat sebagai tempat berkumpul. Dari hari ke hari kondisi taman kota ini semakin tidak terawat sehingga tidak ada lagi kenyamanan dan juga memperburuk wajah Kota Surabaya. Kebutuhan masyarakat kota kian meningkat terhadap keberadaan taman terbuka yang dapat dimanfaatkan selain tempat berkumpul dan rekreasi keluarga juga sekaligus untuk fasilitas hiburan, olah raga, serta sarana pendidikan. Kedua kondisi tersebut di atas menimbulkan gap/ jurang antara kenyataan yang ada dibanding dengan harapan/ ekspektasi masyarakat.
        Kemudian pada tanggal 24 Agustus 2006 PT Telekomunikasi Indonesia , Tbk dengan Pemerintah Kota Surabaya sepakat untuk melaksanakan Project revitalisasi Taman Bungkul Surabaya yang dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MOU) Nomor: P117/HK.810/D05-A1073000/2006. Dalam proyek revitalisasi ini, Telkom mengusung konsep education, entertainment dan sport. Kegiatan proyek ini meliputi rehab sebagian taman seluas 900 m2 agar lebih asri dan nyaman dan dilengkapi dengan akses internet Wi-Fi. Sehingga warga bisa memanfaatkan fasilitas internet sambil menikmati keindahan suasana taman. Untuk memenuhi kebutuhan kalangan muda Surabaya, Telkom juga menambah sarana arena skateboard & sepeda MBX track, jogging track, Plaza (sebuah open stage yang bisa digunakan untuk live performance berbagai jenis entertainment), telepon umum, arena green park seperti kolam air mancur. Taman ini juga dilengkapi dengan jalur bagi penyandang cacat supaya mereka pun bisa ikut berekreasi.Keberadaan Taman Bungkul ini bisa dibilang merupakan Taman Kota Modern pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan akses internet Wi-Fi. Project ini telah dilaksanakan sejak Agustus 2006 secara bertahap. Pekerjaan renovasi fisik taman selesai pada bulan April 2007, setelah itu fasilitas Wi-Fi di install.
        Hasil dari pelaksanaan revitalisasi taman Bungkul, telah diresmikan dan bisa digunakan oleh masyarakat sejak bulan april 2007. Pengunjung taman setap hari berjumlah ratusan untuk bermain, duduk dan menikmati semua kelengkapannya dalam wujud masyarakat yang guyub, penuh dinamika serta membangun energi sosial. Taman kota ini telah menjadi simbol baru buat Surabaya, Taman Bungkul menyajikan integrasi kebutuhan keluarga bahkan kebutuhan komunitas sampai tersedia Wi-Fi dan permainan ketangkasan anak dan remaja. Komitmen untuk peduli lingkungan dan tidak semata-mata memanfaatkan kota untuk kepentingan penjualan dan sekedar promosi, akan mendorong makin banyak dunia usaha yang peduli dan ikut membangun kota.
     Taman ini dibuka untuk umum, setiap hari dari pagi hingga malam, untuk hari minggu paginya biasanya tempat ini sebagai pusat singgahan para komunitas sepeda ontel. Karena salah satu jalan yang diberlakukannya kegiatan “car free day” (hari tanpa kendaraan bermotor) yang telah diterapkan oleh Pemerintah Surabaya. Dan pihaknya masih terus mengembangkan kegiatan ini dibeberapa ruas jalan lainnya di Surabaya.
    Tak heran jika banyak anak muda menghabiskan waktunya saat liburan atau hanya sekedar rekreasi di Taman yang berdekatan dengan makam Syech Macmuddin atau biasa disebut Ki Ageng Bungkul ini. Tidak hanya untuk kalangan anak muda bahkan mereka yang usia lanjut, karena Taman yang berada di Jl. Raya Darmo, Surabaya Pusat ini juga menyediakan dengan jalur penyandang cacat agar mereka pun bisa ikut berekreasi.


Gambar 2.3 Car Free Day


     Pada malam hari, Taman Bungkul dikunjungi oleh berbagai kalangan karena suasananya yang nyaman dan penerangan yang cukup. Selain itu setiap akhir minggu terdapat kegiatan-kegiatan live musik yang merupakan ajang apresiasi pemuda Surabaya. Berbagai warung tenda, kafe, dan pujasera lainnya mendukung kegiatan-kegiatan di dalam Taman Bungkul.
     Keberadaan Taman Bungkul ini mampu mempertemukan berbagai kalangan masyarakat karena untuk menikmati fasilitas yang disediakan taman tersebut tidak perlu mengeluarkan biaya sepersen pun. Oleh karena itu tujuan keberadaan Taman Bungkul yaitu mengurangi kesenjangan antar golongan masyarakat dapat tercapai. Taman ini sukses dikunjungi oleh kalangan tidak mampu, kalangan menengah ke atas, dan bahkan masyarakat penyandang cacat.
     Taman ini juga mampu menciptakan peluang bisnis baik bagi masyarakat sekitar misalnya penyedia jasa minuman dan makanan serta jasa parkir, maupun mereka yang ingin menyelenggarakan kegiatan-kegiatan tertentu.


Gambar 2.4 Air Mancur Plaza - Taman Bungkul

     Keberadaan Taman Bungkul ternyata tidak hanya memberikan kepuasan masyarakat. Forum Alim Ulama Kota Surabaya menyayangkan aktivitas yang ada di taman tersebut karena sering mengganggu peziarah makam Kiai Bungkul. Taman ini memang satu kompleks dengan makam kiai Bungkul dan sering dikunjungi peziarah terutama di akhir pekan.

2.4 Teknologi aplikasi di Taman Bungkul Surabaya
A. Keran Air Siap Minum
     Setiap hari Minggu, Taman Bungkul selalu ramai dikunjungi masyarakat. Di areal taman, dilengkapi dengan permainan anak-anak seperti ayunan, seluncuran dan lain-lain. Ibu-ibu membawa anak-anaknya ke taman Bungkul untuk menikmati kesegaran udara pagi. Para penggemar sepeda pancal, menggunakan Taman Bungkul sebagai tempat berkumpul sebelum melanjutkan mengayuh mengelilingi kota.
      Pada tanggal 11 Agustus 2009, Walikota Surabaya, Bambang DH, meresmikan pengoperasian keran air siap minum (KASM) di Taman Bungkul Surabaya. KASM ditempatkan di dekat pos Dinas Kebersihan dan Pertamanan, di bagian belakang Taman Bungkul. Penempatan itu disengaja, agar petugas taman dapat mengawasi keran dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Dilokasi KASM, ditempatkan sebuah spanduk (T-banner) yang menjelaskan proses “pengolahan” air di KASM. Dalam spanduk itu, dijelaskan bahwa sebelum dialirkan ke KASM air dari jaringan PDAM, terlebih dahulu disaring dengan filter mikro sehingga, kuman dan partikel tidak bisa lolos. Setelah itu, air melalui lapisan karbon, untuk membunuh kuman (jika ada yang lolos), dan untuk memberikan “rasa segar”, kemudian air masih harus melalui proses ozonisasi, barulah air bisa diminum. Dalam spanduk juga disertakan hasil uji laboratorium yang memeriksa kualitas KASM, selain itu juga dilengkapi dengan sertifikat layak minum dari Dinas Kesehatan.
      Menurut Direktur Perusahaan Air Minum Surabaya, air yang keluar dari keran di Taman Bungkul diambil dari Instalasi Pengolahan Air Minum di Ngagel Surabaya melalui pipa yang ditanam di bawah tanah. Setiap enam bulan sekali, proses penjernihan dan penyaluran akan kembali dievaluasi.


Gambar 2.5 Keran Air Siap Minum di Taman Bungkul

B. Kamera CCTV
     Selain itu sebagai pelengkap keamanan, pencegahan praktik asusila, transaksi serta minum-minuman keras di Taman Bungkul tersebut, pemerintah kota Surabaya memasang delapan kamera CCTV di Taman Bungkul. Hal tersebut dipicu karena banyaknya kritik masyarakat terkait Taman Bungkul yang sering digunakan untuk melakukan tindakan asusila oleh muda-mudi. Dan pemerintah kota meletakkan titik-titik kamera CCTV tersebut di tempat-tempat yang biasanya sering digunakan untuk tempat asusila dan kenyataan benar karena banyak tertangkap berbuat asusila di Taman Bungkul tersebut. Dengan adanya kamera CCTV tersebut, pelaku muda-mudi yang tertangkap berbuat hal yang tidak sewajarnya, maka pemerintah, petugas kepolisian atau satpol-pp akan langsung menindak dengan cepat.
     Tujuan di pasangnya kamera CCTV di delapan titik tersebut selain menjaga keamanaan, semata-mata juga akan meminimalisir tindak asusila yang terjadi, karena bagaimanapun juga Taman Bungkul tersebut adalah lahan terbuka yang diperuntukkan semua warga Surabaya untuk melakukan segala aktivitas maupun interaksi. Pemasangan kamera CCTV di Taman Bungkul dapat diakses oleh beberapa instansi terkait, yang bisa mengakses kamera CCTV tersebut adalah seperti kepolisian, dishub, satpol-pp. Sebab, tujuan CCTV itu tujuannya bukan hanya mengamati, tapi juga bekerjasama dengan instansi terkait supaya terorganisir dengan baik dan segera ada tindakan jika diketahui ada perilaku asusila.


Gambar 2.6 Sisi Taman Bungkul yang diambil dari salah satu titik kamera CCTV

C. WI-FI (Wireless Fidelity)
      Wi-Fi adalah koneksi tanpa kabel seperti handphone dengan menggunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat. Adapun teknologi aplikasi yang ada di Taman Bungkul yaitu fasilitas Wi-Fi. Fasilitas Wi-Fi di Taman Bungkul ini diluncurkan beberapa tahun yang lalu. Merupakan hasil kerjasama pemkot Surabaya dengan PT.Telkom. Kecepatan rata-rata downloadnya 20 hingga 30 kbps.
     Suasana lingkungan yang asri, akses praktis, gratis dan cepat membuat pengguna WiFi benar-benar dimanja. Siang atau malam, dijamin berseluncur di dunia maya berjam-jam tidak akan terasa. Desain Taman Bungkul yang hadir dengan mengusung konsep ‘Sport, Education, dan Entertainment’ tersebut, maka salah satu usaha pemerintah kota Surabaya yaitu dengan memberikan fasilitas Wi-Fi. Sehingga, bukan hanya kalangan muda-mudi saja yang dapat menikmati fasilitas di Taman Bungkul tersebut, melainkan orang tua dan anak-anak pun bisa menikmati fasilitas Wi-Fi karena beberapa sekolah dasar dan menengah pertama, para gurunya memberikan pelajaran dalam suasana outdoor yaitu memanfaatkan taman kota seperti Taman Bungkul tersebut agar siswa-siswinya lebih cepat menyerap pelajaran dan memberikan refreshing bagi siswa-siswinya dengan memanfaatkan Wi-Fi yang ada.


Gambar 2.7 Salah satu tempat untuk menikmati fasilitas Wi-Fi

2.5 Bentuk rancangan atau desain dan perancang Taman Bungkul Suarabaya
       Seiring perjalanan waktu, koridor Jalan Raya Darmo berkembang sebagai koridor komersial penting di Surabaya yang juga mempengaruhi fungsi dan peran Taman Bungkul. Pedagang kaki lima (PKL) terus bermunculan dan berlokasi di sekeliling Taman Bungkul yang menambah kesan kawasan semrawut dan menjadikan taman tidak terawat. Terganggunya fungsi taman dan kawasan secara fisik, dan sosial mendorong Pemerintah Kota Surabaya untuk mengatasi perma-salahan tersebut dengan upaya revitalisasi dengan lebih memfungsikan Taman Bungkul sebagai destinasi warga kota. Desain Taman Bungkul hadir dengan mengusung konsep ‘Sport, Education, dan Entertainment’ dengan fasilitas terdiri dari skateboard dan BMX track, jogging track, plaza (panggung untuk live performance), zona akses internet Wi-Fi, telepon umum, arena green park dengan kolam air mancur, playground dan pujasera (penataan dari PKL yang sudah ada sebelumnya) serta furniture taman (kursi, meja, signage, lampu dll).
      Bersama dengan tim asitektur ITS Surabaya, revitalisasi Taman Bungkul oleh pemerintah Kota Surabaya difokuskan pada desain atau rancangan area food court. Perancangan ini bertujuan untuk membangun image kota Surabaya yang bersih, Serta menjadikan area food court sebagai fasilitas yang aksesibel, nyaman dan menjadi solusi atas masalah dari area food court yang ada pada RTH kota Surabaya. Pengembangan desain difokuskan prihal kemudahan operasional tenda dan perawatan, juga pengembangan atas tampilan(bentuk,warna)tenda food court.
     Taman Bungkul merupakan taman yang penuh dengan pepohonan, sebagai salah satu paru-paru kota Surabaya sudah seharusnya Taman ini ikut dirawat oleh masyarakat sekitar. Arsitektur/ornamen yang ada di Taman Bungkul memiliki model kontemporer. Terdapat pilar-pilar yang serupa dengan salah satu sudut di Kota Singa Negara Tetangga. Pilar-pilar ini membuat tampak berbeda dengan bangunan di sekitarnya. Taman yang memiliki luas 900 meter persegi ini juga dilengkapi dengan semacam Amphitheater berdiameter 33 meter, jogging track, arena bermain anak-anak dan skate board (atau extreme game) play ground. Di belakang Taman Bungkul ini terdapat semacam "Food Court" yang diisi oleh pedagang kaki lima dengan berbagai macam jenis makanan dan minuman. Namun keberadaan foodcourt taman bungkul belum bisa dikatakan maksimal sebagai wisata kuliner jika dibandingkan dengan foodcourt yang ada dibeberapa wilayah surabaya lainnya, contoh foodcourt urip sumoharjo. Hal yang mendasari permasalahan tersebut adalah tidak adanya kesatuan sistim dan image pada foodcourt taman bungkul sebagai salah satu objek wisata di kota surabaya, sehingga stand foodcourt terkesan kacau dan tidak terawat.
     Sebagai paru-paru kota Surabaya yang Panas, Taman Bungkul tak hanya menawarkan keindahan dan kelengkapan fasilitas. Keteduhan dari rimbunnya pepohonan membuat banyak orang meluangkan waktu sejenak untuk menyegarkan diri di tengah panasnya matahari Surabaya. Tempat ini menjadi salah satu alternatif para pengunjung yang berinisiatif untuk berjalan-jalan selain ke Mall, atau belanja.


Gambar 2.8 Food court Urip Sumohardjo (kiri) dibandingkan dengan Food court Taman Bungkul (kanan)


Gambar 2.9 Salah satu lokasi PKL legal di Surabaya

     Taman Bungkul Surabaya yang sebelumnya terkesan tidak terawat, setelah renovasi kini terlihat lebih tertata dan cantik. Lingkungan taman cukup asri dan bersih. Renovasi Taman Bungkul itu dibiayai salah satu operator telekomunikasi plat merah Indonesia sebagai bentuk kepedulian perusahaan tersebut tersebut terhadap fasilitas warga kota Surabaya Konon biaya yang digunakan revitalisasi taman ini mencapai Rp. 1.2 Milyar. Taman Bungkul sendiri saat ini dilengkap dengan jaringan nirkabel (Wi Fi/Wireless Fidelity) untuk memudahkan masyarakat melakukan akses internet. Fasilitas ini disediakan oleh perusahaan yg membiayai revitalisasi taman.


Gambar 2.10 Suasana Taman Bungkul Pada Malam Hari

     Dari pertimbangan aspek kesejarahan Taman Bungkul, awalnya taman ini terbangun karena keberadaan makam tokoh sejarah seperti Ratu Kamboja, Ratu Campa, Tumenggung Jayengrono, dan Ki Ageng Supo atau Empu Supo. Tokoh terakhir adalah tokoh masyarakat/agama pada masa kerajaan Majapahit (abad XV), yang juga mertua Raden Rahmat atau Su-nan Ampel (Kompas, 27/4/ 2002). Berkat hubungan baiknya dengan Ki Supo, upaya Sunan Ampel menyebarkan agama Islam menjadi lebih sukses. Ki Supo mendapat gelar Sunan Bungkul atau Mbah Bungkul. Boleh jadi Mbah Bungkul dapat dikategorikan sebagai wali lokal, suatu konsep sejarawan UGM Sartono Kartodirdjo untuk menyebut tokoh Islamisasi tingkat lokal. Keberadaan dia sejajar dengan Syeh Abdul Muhyi (Tasikmalaya), Sunan Geseng (Magelang), Sunan Tembayat (Klaten), Ki Ageng Gribig (Klaten), Sunan Panggung (Tegal), Sunan Prapen (Gresik), dan wali lokal yang lain. Dalam kaitan dengan desain model taman kota, selayaknya pembangunan Taman Bungkul memerhatikan aspek kemudahan, keamanan, kenyamanan, dan kekhusyukan para peziarah yang berkunjung ke makam Mbah Bungkul. Manakala taman kota yang baru ternyata tidak akomodatif terhadap para peziarah, hal itu bisa dikatakan sebagai pembangunan historis. Ini artinya memutus “benang merah” sejarah Taman Bungkul.

2.6 Elemen utama, komposisi ruang, pemilik, peruntukan dan penggunaan
A. Elemen Utama
     Elemen utama yang ada dalam Taman Bungkul yaitu air, vegetasi, batu-batuan. Elemen air yang ada dalam Taman Bungkul berbentuk air mancur. Letak air mancur sendiri berada ditengah-tengah Taman bungkul. Vegetasi yang ada di Taman Bungkul berupa pohon-pohon rindang dan hijau. Disamping kiri dan kanan ditumbuhi pepohonan yang tinggi dengan tajuk kecil (pohon penanda) dan ditumbuhi tanaman perdu. Elemen batuan yang berada di taman Bungkul digunakan sebagai lantai. Jenis elemen batuan yang ada di Tmana Bungkul yaitu berupa paving yang memiliki celah yang juga berfungsi sebagai penyerap air.


Gambar 2.11 Menunjukkan elemen air yaitu air mancur yang terbuka yang berada di tengah-tengah Taman Bungkul


Gambar 2.12 Vegetasi berupa pohon besar yang berfungsi sebagai peneduh


B. Komposisi ruang
     Komposisi ruang yang ada di Taman Bungkul yaitu terdiri dari taman bermain anak, rekreasi keluarga, wisata religi, wisata religi, sarana olahraga, pendidikan, hiburan dan green park.
C. Pemilik
      Pemilik Taman Bungkul ini yaitu Pemerintah Kota Surabaya.
D. Peruntukkan dan penggunaan
    Peruntukkan dan penggunaan Taman Bungkul yaitu sebagai tempat bermain anak, rekreasi keluarga, wisata religi, wisata kuliner juga sebagai sarana olahraga, pendidikan dan hiburan. Taman bungkul juga menyediakan tempat bermain anak yang terdiri dari ayunan, perosotan, Untuk olahraga terdapat beberapa fasilitas yaitu jogging track, tempat untuk bermain skateboard dan bersepeda BMX. Untuk pendidikan terdapat internet nirkabel (Wi-Fi atau Hotspot) dimana siswa bisa belajar di alam bebas dan mencari data yang diperlukan menggunakan internet dan juga disediakan kursi-kursi sebagai tempat berkumpul, istirahat atau mnegobrol. Hiburan yang disediakan plaza (sebuah open stage yang bisa digunakan untuk live performance berbagai jenis entertainment). telepon umum, arena green park seperti kolam air mancur, dan area pujasera. Bahkan, taman ini juga dilengkapi dengan jalur bagi penyandang cacat agar mereka pun bisa ikut berekreasi. Taman yang berada di jalan protokol yakni di Jl. Raya Darmo itu makin bisa dirasakan manfaatnya bagi warga kota metropolitan Surabaya.


Gambar 2.13 Salah satu fasilitas tempat bermain yang disediakan bagi anak-anak



Gambar 2.14 Fasilitas olahraga dan berkumpul berupa arena skateboard dan sepeda BMX


Gambar 2.15 Fasilitas bagi pejalan kaki (Pedestrian way) yang juga bisa digunakan sebagai jogging track


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
     Taman Bungkul yang terletak di Jalan Raya Darmo mempunyai luasan 15.483m2 merupakan RTH (Ruang Terbuka Hijau) dan dapat dikatakan sebagai sarana publik space , karena jenisnya yang memadukan RTH soft (dominasi pohon) dan RTH hard (dominasi lahan terbangun).
     Taman Bungkul sengaja dibuat dengan konsep all-in-one entertainment park, yaitu taman yang difungsikan sebagai wadah berbagai jenis entertainment, sport dan education. Sebagai fasilitas penunjang dari wisata religi di makam Sunan Bungkul. Tujuan keberadaan atau dibangunnya Taman Bungkul yaitu mengurangi kesenjangan antar golongan masyarakat dapat tercapai. Taman ini sukses dikunjungi oleh kalangan tidak mampu, kalangan menengah ke atas, dan bahkan masyarakat penyandang cacat. Selain untuk bermain dan menikmati suasana sejuk, Taman Bungkul jugga tersedia fasilitas Wi-Fi dan Kran Air Siap Minum yang saat ini merupakan teknologi termodern yang dapat mempermudah an membantu segala aktivitas manusia. Dengan vegetasinya yang teduh dan rindang, Taman Bungkul juga sebagai filter polusi untuk menjaga kestabilan lingkungan.
3.2 Saran
     Taman Bungkul sebagai salah satu dari beberapa paru-paru kota Surabaya, yang berfungsi sebagai penetralisir pencemar udara juga, maka perlu adanya saran-saran yang dapat menunjang keberadaan Taman Bungkul tersebut yaitu sebagai berikut.
  • Untuk masyarakat, maka perlu ditanamkan rasa memiliki dahulu pada diri masing-masing agar bisa saling menjaga dan merawat, bukan hanya menikmati dan merusak. Lingkungan memberikan kita yang terbaik, maka sebaliknya kita juga perlu menjaga dan melestarikannya agar lingkungan tersebut selamanya dapat kita nikmati. Selain itu, untuk kalangan muda-mudi harusnya dapat membedakan ruang publik dan ruang privatnya sendiri, sehingga tidak mengurangi nilai kualitas dan estetika pada taman kota sekaligus taman religi tersebut.
  • Untuk pemerintah dan swasta, setelah membangun atau merevitalisasi, maka pemerintah ataupun swasta harus tetap melestarikan dan meningkatkan pula intensitas perawatannya bukan malah ditinggalkan begitu saja. Sehingga bekerjasama dengan masyarakat agar paru-paru kota tersebut akan memberikan nilai keindahan yang semakin tinggi bagi orang lain atau luar warga Surabaya jika melihatnya.


DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. 2011. Surabaya.Online: http://en.wikipedia.org/wiki/Surabaya (Diakses tanggal 11 November 2011).
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya. 2011. Taman Bungkul. Online: http://www.dkp-surabaya.org/2011/01/taman-bungkul.jsp (Diakses tanggal 11 November 2011).
NN. 2011. Warna-Warni Surabaya. Online: http://rasasurabaya.blogspot.com/2011/05/tempat-nongkrong-di-surabaya.html (Diakses tanggal 11 November 2011).
NN. 2008. Revitalisasi Taman Bungkul Surabaya. Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara. Online: http://pkbl.bumn.go.id/index/detail/id/198. (Diakses tanggal 13 November 2011).
NN. 2010. Taman Bungkul Surabaya. Online: http://www.transsurabaya.com/2010/07/taman-bungkul-surabaya/#ixzz1daJDPp55. (Diakses tanggal 13 November 2011).
Arifin, Togar. 2009. Keran Air Siap Minum di Taman Bungkul Surabaya. Online: http://www.togarsilaban.com/2009/08/16/keran-air-siap-minum-di-taman-bungkul-surabaya/. (Diakses tanggal 10 November 2011).
Bhirawa. 2011. Taman Bungkul akan Dipasang CCTV. Online: http://www.harianbhirawa.co.id/demo-section/berita-terkini/26420-taman-bungkul-surabaya-akan-dipasang-cctv. (Diakses tanggal 9 November 2011).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar