Selasa, 21 Februari 2012

Few Years Ago, I Sat. Well Now I Stand

Judul yang rancu?
Hehe
Kalau diartiin, "beberapa tahun yang lalu, saya duduk, tapi sekarang berdiri"
Adapun, arti yang sesungguhnya adalah.. demikian itu :D

Jadi, saya akan bercerita mengenai pengalaman KKM di kampus saya. KKM merupakan kepanjangan dari kemah kerja mahasiswa, khususnya mahasiswa baru atau maba. Tujuannya sendiri adalah pengabdian masyarakat, di sisi lain mampu mempererat tali persaudaraan satu angkatan teknik. KKM sendiri merupakan ospek terberat buat saya. Kenapa? Karena kami harus kemah, tanpa toilet yang memadai, dan kesulitan air. Bulan februari 2009 (insya alloh), saya dan teman2 maba teknik berangkat ke pakisaji dengan kondisi kami tidak tahu tempat diharuskan menunduk selama perjalanan (kecuali waktu di kendaraan). Ketika turun dari kendaraan pun kami dikumpulkan di lapangan besar, beribadah sebentar dan melanjutkan perjalanan 'by foot' naik turun bukit hingga sampailah ke lokasi. Satu kata, "sangar"
Kurang lebih seminggu tinggal di tempat tersebut, saya hanya 2 kali ke toilet atau setidaknya setiap 2 hari sekali saya ke toilet. Bisa dibayangkan wajah merah marah orang tua saya ketika saya menceritakannya dengan menggebu-gebu. Hehe. Keperluan saya di toilet hanya satu, pee alias buang air kecil. Kenapa? karena kondisi toiletnya yang.. wahhh luxurious abeesss. Anda pernah melihat bilik? Seperti itulah. Jadi, toiletnya terbuat dari bambu yang kemudian ketika anda masuk di dalamnya.. tadaaa.. tidak terdapat apapun kecuali sebuah lubang di lantai tanah. Saya sempat berpikir, apakah saya masuk ruangan? Hmm, tentu tidak. Karena hanya ada satu bilik toilet untuk kira2 500 maba putri teknik. Hari pertama saya mencoba toilet tersebut. Sukses. Hari ketiga, saya mencobanya lagi dan.. saya harus masuk dengan perlengkapan lengkap. Tisu basah serta penutup hidup. Saya masuk kurang dari 1 menit dan berhasil keluar dengan sangat lega. Tentu saja, lega karena berhasil keluar dalam keadaan hidup dari bilik tersebut. Hmmm.. Pengalaman yang tak terlupakan.
Tim memasak maba putri memiliki skill yang variatif. Ada yang enak, ada yang nasi masih keras, ada yang air tidak masak atau tercampur minyak goreng, dan lain-lain. Untunglah tim saya termasuk dalam kategori pertama. Namun sayanh sungguh sayang, tim kami sangat "care" dengan maba putra. Jadilah kami mengikhlaskan hampir seluruh masakan ke maba putra yang telah bekerja keras seharian penuh dalam proyek pipanisasi (memasang pipa dan mengalirkannya dari sungai ke rumah-rumah penduduk). Wallhasil, setiap harinya kami harus makan sekali dengan satu bungkus dibagi berenam atau lebih. Hebat. Saya bersyukur, karena dengan begitu kami bisa lebih dekat dan membagi kesusahan bersama. Selain itu, tidak ada dorongan yang kuat untuk sekedar 'boker' (Hwkwwkwk) di toilet.
Suatu sore, saya mendapat tugas dari kelompok saya untuk mengantarkan masakan ke maba putra. Saya antusias. Seperti apakah? Well, dan saya berhasil terkejut. Kenapa? karena rupanya kami hanya diharuskan meletakkan bungkus makanan dengan membalikkan badan, kemudian panitia mengambilnya dan menaruhnya di tengah, kemudian saya membalikkan badan lagi setelah mendengar aba-aba dari panitia, dan terlihatlah maba putra jauuuuuuh dari hadapan saya dengan kondisi kresek di tengah kami, dan diberilah kami aba-aba untuk menyampaikan sesuatu kepada maba putra begitupula sebaliknya dalam waktu beberapa menit. Maka.. terjadilah. Teriak-teriakan yang saya tidak paham apa yang diucapkan antara kami semua. Semua sama-sama ngotot untuk lebih keras, dan semua sama-sama tidak bisa mendengar. Lucu. Hmmm
Kemah selama seminggu ternyata cukup mampu membuat saya berpikir, jadi seperti ini ospek di teknik. Bagaimana kami seolah sebagai victim dengan sosok antagonis panitia. Bagaimana kami dalam keadaan terpressing seperti itu diharuskan tetap berpikir logis dan "hei, jangan mau ngelakuin kalo kamu pikir nggak logis" seperti itulah..
Saya merasa mendapatkan pengalaman berharga, meskipun sepulangnya dari KKM saya langsung menuju kamar mandi dan baru menyadari betapa kotornya saya begitu melihat air yang mengalir jatuh dari badan saya berwarna kecoklatan. Saya tidak ingat berapa lama saya di kamar mandi, berapa kali saya harus menggosok badan saya dan mencuci rambut saya. Rasa-rasanya itu impas begitu mendapatkan senyum panitia yang belum pernah saya temukan selama 6 bulan pertama saya sebagai maba.

Dan itu pengalaman ketika menjadi maba.

Maka, beberapa hari yang lalu, saya ke lokasi KKM bersama teman sekamar saya yang juga teman sekelas saya. Kami berangkat sebelum mahgrib dan tiba di lokasi pukul 7 malam. Yaa, jauh dan melelahkan. Kenapa? karena lokasinya jauh dari peradaban, di suatu desa di kaki gunung di suatu tempat di Malang.
Maka ketika sampai di lokasi saya melihat banyak teman-teman dari jurusan lainnya. Semua menggunakan jaket jurusan masing-masing dan beberapa saya melihat panita dan juga anggota bem. Hmmm.. Jadi seperti ini penyambutannya? Rasa-rasanya ada sesuatu di dalam dada saya yang tiba-tiba mengembang seiring dengan munculnya perasaan itu. Rupanya, saya dulu disambut oleh para lembaga dengan jumlah sedemikian rupa, melewati jarak yang tidak dekat dan malam yang dingin. Bangga. Entah sekarang sebagai lembaga atau dulu sebagai maba yang ternyata baru menyadari 3,5 tahun lebih. Hmmm
Maka kami menunggu hingga dini hari, kira-kira pukul 2 pagi dan baru berjalan menuju lokasi KKM yang tak jauh dari tempat persinggahan kami. Kami memantau jalannya kegiatan di pagi itu dibalik punggung panita (dalam arti sebenarnya) dan merasa, hmmm jadi dulu kami pun seperti itu. Maka, dengan menahan dinginnya hawa pegunungan dan perut yang sudah kembung, kami tetap khusyuk mengikuti jalannya kegiatan yang sampai tibalah saatnya kami mengambil alih yang hanya yahh 15 - 20 menit. Tapi hebat, tak ada yang mengeluh dari kami meskipun harus datang jauh-jauh, menunggu hingga waktu tiba, dan menahan hawa dingin dan perut yang kembung dan baru berangkat pulang pukul 5 pagi.
Hebat. Lagi-lagi saya merasa bangga.




2 komentar:

  1. seru nad..
    untung saya kembali dalam keadaan utuh malem itu..
    hwkwk
    *gak kualat gara2 perbuatan biadab pas maba dulu hohoho*

    BalasHapus