Kamis, 16 Februari 2012

Song of The Week (3rd week of 2012, Feb)

Sebelumnya, saya belum pernah sama sekali menulis hal-hal semacam ini, meskipun secara tak sadar saya biasa melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Saya sangat yakin, bukan saya saja yang mengalaminya. Pembaca, entah siapapun pasti pernah berada dalam posisi seperti saya. Pertanyaannya adalah, posisi apakah itu?
Jawaban: lagu yang "gueh banget" minggu ini

Sebenarnya ini bukan "gueh banget" tapi lebih kepada "entire of my week" Haha gak jelas. Maksudnya, saya tidak selalu ngerasa bahwa lagu ini sesuai sama perjalanan hidup saya -ceile- tapi seolah saya bisa memahami perjalanan hidup si lagu -lhoh-. Apa yang diceritakan dalam lagu itu seolah menjadi hal yang "hmmm, oke gue kalo jadi dia pasti juga bakal ngerasa kayak gitu" alias "gila, dalem banget"

Liburan setelah UAS dan sempro membuat saya benar-benar tenggelam dalam hiburan-hiburan yang sengaja saya koleksi. Awalnya saya benar-benar addicted dengan movies dan movies 2 yang kedua folder tersebut sukses memenuhi drive D dan E notebook saya. Kemudian, ketika saya berhasil menyelesaikannya hanya dalam waktu beberapa malam saja, perhatian saya teralihkan untuk membuat cerita pendek yang menjadi hobi sampingan saya sejak SMP. Kemudian, ketika saya cukup sukses menamatkannya, hari-hari saya dipenuhi oleh kegiatan menonton We've Got Married-nya YongSeo Couple. Saya sebenarnya tidak terlalu mengagumi mereka, namun karena sang suami adalah vokalis band CN Blue yang cukup saya gemari, terutama karena adanya Jong Hyun alias lead gitarnya, maka saya pun bersedia memandenginya hari demi hari. Dan rasa-rasanya, hubungan mereka romantis juga. Semua mengalir dengan sangat lembut dan tenang. Bagaimana kekakuan pada awal bertemu, bagaimana mereka berdua sama-sama berusaha untuk lebih dekat dan menghormati masing-masing, bagaimana mereka marah dan beragumen bercanda dan bercengkerama, bagaimana kemudian mereka mencoba memberikan kenangan yang tak terlupakan. Semua terlihat begitu alami dan tak dibuat-buat. Terus terang saya kagum.
Maka ketika Yoong berupaya membuat musik yang indah yang mengungkapkan perasaannya, Hyun (Seo Hyun - si wanita) membantunya dengan beberapa lirik yang menggambarkan perasaannya. Dan jadilah lagu mereka, Banmal Song, menjadi lagu harian saya dalam beberapa minggu ini. Lagu ini bukan merupakan lagu yang sangat puitis, cukup sederhana, tapi karena saya mengikuti perkembangan kisah mereka, seolah saya bisa memahami apa yang berusaha mereka sampaikan lewat lagu tersebut.
Banmal adalah bahasa informal korea yang biasa diucapkan kepada teman mereka yang seumuran, mungkin di Jawa seperti bahasa ngoko. Adapun banmal song berisi mengenai perasaan awkward atau kaku pasangan tersebut pada awal perjumpaan, yang membuat mereka bingung harus berkata apa dan harus menjawab apa. Namun kemudian waktu lah yang membantu mereka. Meskipun hubungan mereka adalah suami istri yang dipersatukan melalui program televisi, namun kedekataan mereka lambat laun mulai terbina. Yoong berusaha menghormati dan menyenangkan Hyun. Hyun pun demikian sebaliknya. Namun satu tembok besar yang sulit mereka robohkan, yaitu bahasa. Hyun sulit bercakap menggunakan banmal kepada suaminya, Yoong meskipun Yoong sangat mengharapkannya dan sering merasa iri apabila Hyun menggunakan banmal kepada anggota CN Blue lain yang seumuran dengan gadis itu. Yoong menginginkan suatu waktu Hyun bisa menggunakan banmal, agar mereka bisa lebih dekat dari sebelumnya. Hyun pun berusaha menggunakannya meskipun dengan hanya menggunakan "Halo", "Terimakasih", dan "Maaf". Maka Yoong melihat kegigihan istrinya merasa tak tega dan tak memaksa Hyun untuk menggunakan banmal. Sebagai gantinya Yoong menciptakan lagu indah berjudul Banmal Song.

Mungkin seperti inilah arti lagu Banmal Song:


The first day that we met, I still remember that awkward meeting
What words should I say, how should I reply.. I really worried a lot
But a day passed then a monthm and now a year
I won’t able to forget those precious memories and I have a final thing I want to say

We will be able to speak banmal even though it’s a bit awkward and unnatural
Instead of thank you (formal) should I say it a bit more casually (banmal)?
We will be able to speak banmal, as I slowly draw closer
Now I will look into your two eyes and say it.. I love you



Indah? akan lebih indah kalau anda, reader, mendengarkan sendiri musiknya. Meskipun berbeda bahasa dengan Indonesia, saya yakin perasaan Yoong akan tersampaikan. Bukankah musik itu adalah bahasa internasional?

2 komentar:

  1. ayo rik dengering..
    tapi jangan sampai lupa juga ikutin kisahnya, biar lebih dalem..
    hwkwk
    habis itu kita nyanyi2 bareng, saya sudah dapat kuncinya..
    bhuahahaha

    BalasHapus